“Iya, mo nemenin?” “Mau si, cuman kan aku dah punya suami”. aku tertawa mendengar candanya. Bokepindo “Anaknya? Aku berbaring disebelahnya, bibirnya kembali kucium dengan penuh napsu dan aku kembali meremas2 toketnya sambil memlintir2 pentilnya.“Isep dong Mas” pintanya sambil menyorongkan toketnya itu ke wajahku. “Dah brapa lama nikah?” “ampir 2 tahun mas”.“Wah jablay nya dah lama dong ya. “Biarin ja, orangnya juga ninggalin aku terus kok”. Rumahnya besar ya mas”. Dia tersenyum manis. Aduuh! Abis ini kamu mo kemana?” “Gak kemana2 mas, Mo jalan ja”.Aku menggandengnya meninggalkan tempat makan dan masuk ke toko yang meruapak anchor tenant di mall itu. “Biarin ja, orangnya juga ninggalin aku terus kok”. Uu.. Dia si jablay langsung saja melepas tanktopnya, kemudian celana ketatnya. “Terus Mas.. “Iya deh”. “Terus Mas.. Tali ikatan CDnya di kiri dan kanan pinggang kugigit dan kutarik dengan gigiku sehingga terlepas. “Toketmu kenceng ya Sin, pentilnya gede.”, kataku. Aku mulai mengelus jembutnya yg nongol keluar dari CDnya, kemudian kususupkan jariku ke dalam CDnya. “Mo ngapain ke tempat mas?’ “Ya ngobrol, santai ja, kan asik cuma ber 2″. Selesai membayar, aku membawa nampanku mencari tempat duduk yang kosong. mas..nakal!” serunya. “Biarin ja, orangnya juga ninggalin aku terus kok”. entotin aku terus Mas.”.
