Nampak dari sinar wajahnya, dia mengalami orgasme yang luar biasa. Bokepindo Mulai dari memekku hingga mulutku rata mendapatkan semprotan sperma dari Andi. Coba kamu bilang, KONTOL!!”
“Eh, mas…” aku ragu-ragu dan malu untuk mengatakan itu, karena terus terang, seumur-umur aku belum pernah mengucapkan itu. “Besok siang istriku pulang.” ujar Andi sambil membelai-belai kepalaku. “Untuk apa aku melakukan itu?” tanyaku dalam hati. Dan anehnya, aku tidak merasa jijik sedikitpun, malah aku menikmatinya. Namun aku tak perduli, yang penting aku menikmati dan terpuaskan. “Eehh… anu, mas…” aku merasa malu untuk mengatakannya, aku tidak tahu apa maksudnya. Nampak kalau dia benar-benar menikmati goyanganku. Aku terkulai lemas di atas tubuh pemuda itu. Bilang kalo memek kamu suka kalo dientot sama kontol aku!!”
Aku benar-benar tak mengerti apa mau Andi, tapi aku turuti saja kemauannya. Kalo enak, bilang dong.” pintanya. Kemaluan pemuda itu memang benar-benar luar biasa, meskipun sudah berkali-kali orgasme, namun mampu bangkit lagi dengan cepat. “Tapi aku gak suka kalo kamu diem aja. Memang sudah menjadi kebiasaan setelah Andi orgasme, aku menjilati kelaminnya, membersihkan sisa-sisa cairannya dengan lidahku. Dia menciumi pipiku denga lembut, terus menjilati leher dan telingaku.
