“Ngapain dia mau ikut-ikut bayar”, pikirku. Bokepindo Aku heran, untuk porsi makannya yang jumbo, layaknya tubuhnya menyerupai balon, tapi dia tergolong kurus. Dari percakapan hari itu, aku tahu bahwa dia punya mobil Porsche 911 dan baru putus dengan pacarnya yang sudah tinggal bersama.Tentu saja aku enggan keluar dengan cowok ini, pada dasarnya karena aku ogah dijadikan pelariannya. Di perjalanan yang lumayan jauh dan macet itu, kita mengobrol panjang lebar mengenai apa saja, kecuali mengenai seks-nya.Sesampainya di butik, aku tahu persis di mana letak baju itu. Aku marah dan pergi meninggalkan rumahnya. Otakku saat itu tidak dapat berpikir dengan logis. Bagian dada pun lumayan rendah, memamerkan 1-2 senti bukit kembarku. Kelvin kepengin mengantar, suatu kebetulan bahwa Jumat adalah hari liburnya, selain Selasa.Aku bukan mau belanja. Besok jam 12 aku jemput di luar kantormu. Entah dia sadar atau tidak dengan suara-suara ribut yang berasal dari mulutku, aku masih berusaha untuk tidak terlalu ribut, tetapi ketika dia menghisap putingku, aku menjerit tak karuan, pada saat itulah dia merelakan tangan kirinya untuk di mulutku sebagai alat pembungkam. Dua tahun yang lalu kita cuma teman asal lewat saja. Aku hanya tersenyum. Setelah kututup pintu, tanpa disangka Kelvin sudah menyusul di belakangku. Kelvin menjawab dengan nafas memburu,
