Seperti siang itu, Kak Intan kuliah siang.Saya coba membuka pintu kamar Kak Intan, dalam benak saya siapa tahu sakit seperti saya dan perlu pertolongan. Setelah diambilkan minum, kami ngobrol. Bokepindo Sampai di rumah, di kamar kakakku Intan yang bersebelahan dengan kamarku terdengar suara aneh, rintihan tapi disertai desahan. Tapi, dari nilai yang ada di rapor dengan rata-rata delapan bisa jadi kata Guru dan teman-teman itu benar. Terlihat mereka masih mengenakan pakaian lengkap. Kakak saya bersuara, “Bayar dulu”, katanya. Dalam benak saya, yang terjadi di dalam kamar sama dengan kejadian seperti Kak Intan dan Kak Mira saat itu, ‘pergumulan’.Benar saja. “Bagaimana”, kata wanita itu. Pikir saya mereka baru pulang kuliah. Rasa penasaran pun makin menjadi-jadi, akhirnya saya ingin tahu bagaimana rasanya berhubungan. Tapi bagi saya (bungsu), sangat mendambakan belaian dan kasih sayang yang hangat dari ayah dan ibu. Sungguh mendebarkan, Kak Mira meraih batang penis pacarnya, kemudian mulai dikocok-kocok dengan perlahan. Posisi mereka telentang dan membiarkan tubuhnya terhampar tanpa pakaian. Namun saat nonton Kak Intan kurang seru disamping lewat lubang kunci, shownya sudah setengah main.Hari ini sungguh berbeda, saya menyaksikan seluruh permainan dari awal. Tepatnya kelas dua SMA sudah menjalin kasih dengan teman sekolah.
