eh.. Bokepindo Kebetulan waktu itu sudah mendekati jam 5:30.”Ok.. Lagi sibuk yah..??” tanyaku. Aku tanya lagi”Kenapa nangis Na..?” akhirnya dia minta maaf padaku sampai terjadi ML denganku. Aku segera mencari dompetku dan mengambil kondom, kupakai dengan cepat dan aku mulai menaiki dia, segera kuarahkan kemaluanku ke meki.nya. Kenyang dan pas dalam gengaman tanganku, yah pasti 34B.Perlahan2 aku mulai menciumi lehernya dan turun lagi mencari pentilnya. Dan ketika kami sedang istirahat menunggu bola disusun, aku sengaja menyandarkan badanku ke dia yang sedang duduk di sampingku,dan hasilnya dia diam saja.Kami meneruskan permainan bilyard kami dan dia seperti lupa kalo sebelumnya dia mengajakku pulang dan kesempatan ini aku gunakan sebaik-baiknya. ”Ayolah Na.. Dia rebah telentang pasrah dengan pandangan sayu menatapku yang sibuk membuka sepatu dan celana panjangku.Setelah hanya tinggal celana dalam seperti juga halnya Nana, aku langsung menubruk dan mulai berkonsentrasi pada pangkal pahanya. dan akhirnya dia berteriak Aaahhh.. bagimana kalo ke Nine Ball Café..? Akhirnya kami menuju Nine Ball Cafe. ”Nggak kok.. Aku melakukan semua itu dengan tetap melayani ciuman Nana yang makin lama makin ganas, sampai kadang aku agak gelagapan susah napas dibuatnya.Aku melepaskan diri dari ciumannya dan menuntunnya untuk naik ke tempat tidur.
