Kalau mau keluar, ia menarik keluar kelaminnya lalu semprotkan airnya di mukaku dan aku suka. Melihat ayahku terus membuka foto-fotoku, akupun bertanya: “Kenapa sih pa, dibuka-buka terus? Bokepindo Aku penasaran, apakah dia akan marah dan menampar aku, atau dia akan menghukum aku dengan cara apa? Sepulangnya aku dari kampus, aku lihat surat itu sudah tidak ada. Aku malu, lalu aku mengalihkan mataku ke televisi.Ayahku meninggalkan aku di ruang tamu, lalu ia pergi ke kamarnya. Malam itu aku tidak bisa tidur, aku terus memikirkan masalah ini. Ayahku menerima laptopku sambil menggeleng-gelengkan kepala.Dia menyalakan laptop itu, lalu memasukan flasdisknya. Dia langsung masuk ke kamarnya. Aku paling tidak suka berbohong.Kira-kira itulah sisi baik dari aku. Ouuuhhhh …papa, puasin Lia pa….” saat itulah ayahku mulai bangkit dari tidurnya, lalu kembali ke posisi pertama tadi. Aku mengocok benda besar dan panjang itu dengan mulutku berkali-kali. Rasanya beda karena penuh sensasi. Aku bisa merasakan dari beberapa tanda, bahwa aku akan segera tumpah…sambil mendengung karena lidahku dikulum ayahku, aku berkata: “papa goyang Lia dengan keras pa, Lia keluar pa…..” detik itu juga, aku rasakan semburan yang berkali-kali, srott..srott..srott…sroot..kelamin ayahku berdenyut di dalam vaginaku.
