Saat aku beranikan memasukkan lidahku kemulutnya, dia menyambut dengan liar, bahkan membalas memasukkan lidahnya bergantian.Saat ciumanku semakin liar, tak lupa tanganku mulai berkerja. Bokepindo Setelah itu aku mengelus perutnya, terasa perutnya rata tanpa lemak walaupun dia pernah melahirkan 1 kali. “Kita makan malam aja dulu yuk” ajakku. Mbak fanny mengikuti tarikan tanganku, masih sambil tertunduk antara takut dan malu.Mbak fanny duduk di pojok sofa, sedang aku duduk disebelahnya. “Maaf ya Yan..” katanya manja.“Maaf kenapa ?” tanyaku, sambil mengelus tangannya yang melingkar ke dadaku.“Maaf tadi aku langsung tidur, padahal kamu belum apa-apa” kata mbak fanny “Trus kamu gimana ?” tanyanya sambil meraba penisku dari luar celana. Aku cium keningnya sekali lagi kemudian aku kecup kedua pipinya. Aku cium keningnya sekali lagi kemudian aku kecup kedua pipinya. Kemudian aku menuntun dia menuju kamar tidurnya. Mbak fanny cuma mengangguk. Mbak fanny cuma melenguh pelan sambil sekali-sekali mencium tanganku yang memeluknya.perlahan aku mulai mengelus-elus payudaranya, mbak fanny mulai duduk dengan gelisah. Kemudian aku jilat memutar mengecil hingga akhirnya sampai ke pentil. Buah dadanya tidak terlalu besar, tapi kalu dilihat dari luar, aku yakin buah dada itu pasti bulat sempurna dan kenyal,karena aku sering melirik kearah payudaranya yang membusung menantang itu .
