Tapi apa yang terjadi? Bokepindo Hari itu tidak satu pun dari kami yang pergi kuliah, maklum, sedang bernostalgila, eh, nostalgia. Setelah beberapa menit, dia membisikkan bahwa dia ingin menyodomiku lagi. “Memangnya kenapa? Kulihat Arya cuma bengong.“Kenapa Ya’?” aku bertanya dengan heran. Kuhajar kau besok!”
“Udah, tenang aja, nanti juga kamu ketagihan.”Aku melepaskan mulutku dari batangannya yang basah karena liurku, lalu mengocoknya perlahan-lahan dengan tanganku. Akhirnya kudapatkan tubuhmu. Mau nyodomi aku? Ternyata kau! Aku tidak mempercepat aksiku, sementara kulihat batangannya mengeluarkan semakin banyak precum. Aku memberi isyarat pada Doni yang lalu memborgol masing-masing dari kedua tangannya ke samping lalu mengikat kedua kakinya pada sisi-sisi tempat tidur.“Udah Don, tugasmu selesai, makasih ya?”
“Santai aja lagi, kan kamu sering nolongin aku. Badan Arya terus bergoyang-goyang karena belum klimaks. “Tau nggak? Lalu aku mulai meraih benda ajaibnya yang panjang dan besar. Aku jadi tegang sendiri. Arya melepasi pakaiannya lalu mulai menciumi dadaku, leherku, bahkan ketiakku diciuminya. Jangan..”
“Jangan apa? Dia terlihat kaget dan ingin protes, tetapi kemudian aku memerosotkan celananya lebih lebar dan, kumasukkan batangannya ke mulutku.
