Dia mulai mengurut otot kaki bagian bawah. Rambutnya sepunggung model shaggy dibiarkannya tergerai. Bokepindo Kusibakkan bibir itu dengan lidahku dan kurasakan ada tonjolan kecil di atasnya. Hal ini membuat kemaluanku semakin keras saja. Aku makan dengan lahapnya, karena perutku memang sudah kelaparan sejak tadi siang. Tenang aja A’, yang penting mah Aa’ puas. Aku pun sedikit terkejut, namun sepertinya dia menanggapinya dengan biasa.“A’, ayo coba balik badan, saya mau mengurut leher dan bagian depan Aa’.” dia memintaku penuh kelembutan.Aku pun segera menurutinya, kubalik badanku sehingga sekarang dalam posisi berbaring. Santi pun seperti sedang trance, terkadang dia meremas payudaranya sendiri, bahkan menarik-narik dan memilin putingnya. Mulutnya yang mungil itu terlihat penuh oleh batangku yang memang terbilang di atas rata-rata. Santai dulu aja A’. Aku penasaran nih.” entah setan mana yang merasukiku hingga aku berani berkata demikian.Sepertinya urat maluku sudah putus. Kami pun saling memagut satu sama lain. Jadinya pada kaku semua.”
“Tenang aja A’, serahkan sama Santi pasti semuanya akan beres.” jawabnya menggoda.Dia lalu menuangkan sedikit lotion di tangannya lalu dia balurkan ke punggung dan mulai mengurutnya. Akhirnya kulepas juga celana panjangku dengan dibantu olehnya.Dia pun mulai memijit ringan dari mulai bawah kakiku. Malam semakin gelap saat aku menempuh perjalanan pulang dari Pekalongan
