Di depan kamar Mbak Yati kudengar suara, saat kusingkap dan aku terkejut ternyatan ada Mbak Yati. Setiap minggu ia pulang ke rumah. Bokepindo Nani, anak Mbak Yati, memang manis dan supel. Aku segera menuju ke kamarku, kulepas semua pakaianku dan kukeringkan dengan handuk. Dia segera tertidur dengan kepala di atas perutku, menghadap ke kemaluanku. Sambil tanganku terus meremas-remas payudaranya. “Ini kesempatan,” pikirku.Aku terus mengeringkan kepalaku dengan handuk sehingga mataku tertutup dan pura-pura tidak tahu kalau Mbak Yati mendatangi kamarku. Nani tidak menjawab namun dengan kuat ia menarik bokongku, hingga amblaslah batang kejantananku memasuki wilayah terlarangnya. Dengan nikmatnya. Nani tertidur, aku segera berpakaian, dan dengan berjingkat ke arah kamarku dekat kamar Mbak Yati. Aku baringkan di tempat tidurku, dengan posisi telentang, memberikan kesempatan bagi Nani untuk menikmati bagian tubuhku yang sangat kubanggakan itu. Hingga akupun tidak tahan lagi membendung air maniku bertahan. Posisiku sudah siap untuk menyetubuhinya. Benar saja, ia dengan sigap meraih kemaluanku dan mengulumnya, meskipun masih sangat tidak profesional, tetapi kuhargai juga keberaniannya. Orgasme Nani lama sekali, seperti orang kesurupan, kepalanya kupegangi kuat-kuat agar mulutnya tidak lepas dari ciumanku.
