Serentak saja jemari-jemari tangan mereka mengolesi seluruhnya tubuhku dgn minyak. Lina cepat beranjak berdiri. Bokepindo aahk.. ahhk.. Anda waktu ini budak kami. Kuperhatikan jam tanganku telah menunjukkan pukul 23:45 pas. Saya kian menjerit-jerit mungil & nikmat. Tidak ada pertanyaan. Dgn buas, Tami merengut cawatku bersama pisau lipatnya, yg langsung disambut tawa ngakak temannya. Tubuhku basah oleh pipis mereka. Kupikir periode depanmu tentu cerah sekali didunia binaraga. Ke-2 tanganku sekarang berpegangan terhadap badan mereka, lantaran dorongan birahiku yg mendadak itu. Kita belum sempat saling kenal kok. Ke-2 tanganku sekarang berpegangan terhadap badan mereka, lantaran dorongan birahiku yg mendadak itu. Ngerti..!” bentak Tami mencambuk dadaku & punggungku dgn cambuk yg berupa lima utas kulit yg ujungnya terdapat bola berduri. Lampu menyorot kuat ke arahku. Demikian nasehat kawan-kawan seniorku di dunia olahraga yg tidak sedikit penggemarnya.“Baiklah. Kupikir periode depanmu tentu cerah sekali didunia binaraga. Terpaksa kali ini saya menerimanya dgn enggan.“Hai Andre, angkuh bener sih, nggak ingin terima telponku. Sementara Lina gantian saat ini yg mengocok-ngocok zakarku sambil mengulum-ngulumnya. Bersama buas, satu persatu memperkosaku.“Auhk.. Awas, anda sekarang ini merupakan ‘anjing’ sex kami. aahkk..!” teriak-teriak mulutku terangsang hebat.Perihal itu menciptakan Tami menjadi ganas dalam mengocok-ngocok batang zakarku. Bosen saya berurusan dgn mereka..!” sahutku sambil kuperhatikan
