Aku memanggilnya Kak Tina. Tampak raut wajah Kak Tina berubah. Bokep indo “Kak, Saya bisa pinjam nggak?”. Dia baik dan suka membantuku. Kak Tina merapikan bajunya. Kumasukkan kembali novel-novel itu. Yang kulihat di sana sungguh luar biasa, dan tak akan pernah kulupakan. Hanya itu. Aku menikmati saja. Aku memicingkan mata, menguceknya dengan tanganku. “Bau, tahu?! Aku coba mengusapnya, seiring dengan usapannya di pahaku. Judulnya Marisa, pengarangnya Freddy S.Kak Tina masih terus menggosok kemaluannya. “Mimpi..” Aku ingat mimpiku, tapi lalu ingat bahwa aku mimpi dengannya, “Gak mimpi apa-apa”. Tapi memang celanaku basah sekali. Saat itulah aku pertama kali melihat vagina wanita dewasa. Saat mataku melihat lemari Kak Tina yang terbuka (biasanya selalu dikunci), aku tergerak untuk mencari novel yang disembunyikannya. Aku dan Kak Tina berpelukan telanjang bulat di atas ranjang kami.“Bangun! Sepatu-sepatu terjatuh menimbulkan suara berisik. “Barusan ya?”. Dadanya yang membusung turun naik ketika dia menarik nafas. Setelah belasan menit melakukan itu, kejantananku menyemburkan spermaku. Saya belum pernah Kak Tina ijinkan membacanya”. Setelah belasan menit melakukan itu, kejantananku menyemburkan spermaku. Duduk di sini saja”. Inilah pertama kali aku menyentuh dada seorang gadis, sepanjang umurku. Besok-besoknya aku tak pernah memiliki kesempatan untuk menggerayangi lemarinya.
