“Tenang Ir, aku masih kuat kok.””Istirahat sebentar ya”Kulihat Vera terkulai lemas, badannya basah dengan keringat.Dia tersenyum padaku,”Mas aku bahagia”. Bokepindo Tanpa banyak cakap kami sudah telanjang bulat.Ku tatap dia dari ujung kaki sampai ujung kepala, sungguh suatu pemandangan yang sangat indah.Tubuhnya yang mungil, mulus tanpa cacat.Tetek dengan puting yang mendongak membuat kontolku semakin menegang.Dengan gemas Vera meremas kontolku dan sesekali mengocoknya.Ku biarkan dia membelai2 kepala burung dan kantung telurnya.Vera bersimpuh didepanku, aku duduk ditepian ranjang.Vera mulai menciumi kepala penisku dan mengulumnya. “Iya, suara cewek” kataku
“Manusia bukan ya?”timpal Iwan. Dengan memakai baju sekenanya aku keluar kamar,sambil melihat keadaan dikamar sebelah.Tapi ketika aku membuka pintu kamar, kulihat Ira sudah didepan pintu,bajunya sedikit terbuka tanpa memakai bra,tangannya ada diantara paha, seolah-olah habis masturbasi.Aku tersadar bahwa tadi aku belum menutup pintu,dan seluruh aktifitas sex-ku dilihat olah Ira. Ku ambil tisu, ku bersihkan memek Vera dari darah perawan dan spermaku.Aku beranjak ke kamar mandi, membersihkan sisa2 darah perawan Vera.Ira mengikutiku,Ira menyabuni penisku hingga bersih.Mendapat rangsangan2 lagi penisku langsung berdiri tegak.Melihat keadaan itu tidak disia-siakan Ira, Ira kembali mengulum batang penisku, aku hanya bisa mendesis keenakan.Dalam guyuran shower aku jilati teteknya, sementara tanganku gerilya didaerah pangkal paha.Ira mendesah, badannya semakin bergetar.Sesekali melenguh dengan kata-kata tidak jelas.
>