Mbak Dewi mengangkat paha kirinya ke pinggangku, aku menahannya dengan tangan kananku. Bokepindo Agak seret, mungkin karena memang ia tak pernah bercinta selain dengan suaminya. Sebab ia kelihatan muda. Setelah ganti baju aku keluar kamar. Ia bertumpu dengan sofa, lalu ia gerakkan atas bawah.“Ohh….wan…enak wan…”, katanya.“Ohhh…mbak…Mbak Dewi…ahhh…”, kataku.Dadanya naik turun. Erat sekali, sampai aku bisa merasakan dadanya. Mbak Dewi dan aku terbangun. Aku bisa habiskan waktu seharian di rumah. Sukses?”“Lumayanlah, sekarang bisa waralaba. Mbak Dewi mencoba melepaskan pelukanku.“Maaf wan, mbak perlu berpikir”, kata mbak Dewi beranjak. Montok sekali, aku pun meremas-remas dadanya. Nggak ada CD? Mbak rela punya anak darimu wan”, katanya.Aku tak menyia-nyiakannya. “Aku keluar wan”Ia bangkit lalu menurunkan CD-ku. Pertamanya aku tak tahu kalau itu adalah mbak Dewi. Aku pun mencoba menguping.“Apa yang harus aku lakukan?….Apa…”Aku menunduk, mungkin mbak Dewi kaget setelah pengakuanku tadi. Aku mau meledak. Ia benar-benar cantik.“Bagaimana wan?”, tanyanya.“Cantik mbak, Superb!!”, kataku sambil mengacungkan jempol.Ia tiba-tiba berlari dan memelukku. Wah, mimpi yang indah.Paginya, mbak Dewi selesai menyiapkan sarapan. Ia memakai tshirt ketat. Tampak senyumnya indah hari itu. Tangan mbak Dewi yang lembut, hangat lalu mengocok penisku.
>
Kakak Tiri “boleh Jilat Memekku, Tapi Jangan Lebih!”
Related videos














