Karena Mak Erot yang asli tidak komersil. Aku hanya tersenyum tipis menanggapinya. Bokepindo Kami istrirahat sejenak. dari kantor aku sudah membayangkan bagaimana puasnya istriku nanti. Aku gesek-gesek klitorisnya dengan kepala senjataku. aku jadi tak bergairah.Malamnya setelah kedua anakku tidur. Lilypun tak kalah buasnya langsung mempreteli pakaianku satu persatu. “Mungkinkah nenek tua itu membohongiku?”. tadi kok Mama rasakan punya Papa jadi lain?”
“Apanya yang lain Mah?”
“Rasanya jadi tambah besar, panjang dan keras sekali!”Aku jadi bingung sendiri. Seribu pertanyaan bergelayut dalam otakku. Mobilku saja tidak bisa masuk. setelah diberitahukan segala sesuatunya proses pengobatankupun dimulai. Saat aku mengulum puting Lily yang kemerahan. Goyangan pinggul Lily terasa ganas. Namun.. kami saling memberikan rangsangan. Aku lihat wajah cantiknya Lily mulai memerah menahan gairah. Kadang dadaku dielus-elus, bahkan kadang aku lagi pulas. Lilypun menjerit lirih. agar tiap wanita yang berhubungan denganku terkapar dalam nikmat yang tidak akan terlupakan seumur hidupnya.Keesokan harinya. Yah.. Aku yang sudah lupa dengan Mak Erot kali ini jadi tercengang. Dan saat senjataku mulai memasuki liang kewanitaannya. Mulutku turun terus melewati lehernya dan sampai dibuah dadanya.
