Kurang lebih
jam 04:00 pagi Mbak Rani bangun dan keluar kamar untuk urusan dapur. Kurasakan payudaraku mulai mengeras, apalagi
ketika puting susuku dipelintir ke kanan dan ke kiri berulang-ulang
dengan lembut. Bokepindo Kugelengkan kepala ke kiri dan ke kanan, sampai akhirnya Mas Ton bisa
menangkap mulutku dengan mulutnya. Kenikmatan sudah menjalar ke seluruh kelamin, ke
pinggul dan bahkan ke bagian pantatku. Aku tidak berani
bergerak dan aku tetap pura-pura tidur walaupun kupincingkan mataku
untuk menikmati pemandangan yang syuur itu.Tiba-tiba Mas Ton
membalikkan badan menghadap ke arahku, kupejamkan mataku. Elusan di atas celana di depan vagina,
kadang-kadang diselipkan jari tanganya dari samping celanaku membuat
dinding vaginaku berdenyut lembut dan enak. Aku
merintih dan mendesah pelan penuh kenikmatan. Aku tidur di sebelah kanan, Mbak Rani di
tengah dan Mas Ton di sebelah kiri. Kelihatannya ekonomi kakakku masih pas-pasan. Ada perasaan senang bercampur dengan perasaan takut bergejolak di
dalam diriku saat kubersihkan kemaluanku di kamar mandi. Tetapi tangannya tidak mau
keluar dari celanaku dan aku tetap menahannya. Dengan kondisi
rumah seperti itu, aku terpaksa tidur bersama-sama Mbak Rani dan
suaminya Mas Ton. Ketika Mas Ton menarik
tangannya dari dalam celana, aku merasa kecewa, ternyata tidak, ia
ternyata melepaskan celananya ke bawah sehingga batang kejantanannya
yang telah berdiri dengan kokoh menyeruak keluar. Tetapi tangannya tidak mau
keluar dari celanaku dan aku tetap menahannya.
>