Gairah Malam Di Episode 323

Marilah eng­kau ikut bersamaku, ke Kwan-teng, ke­mudian merantau ke mana saja, berdua, hidup penuh bahagia, jangan kita melibatkan diri lagi dengan urusan kerajaan. Angin semilir dari tengah telaga da­tang, bertiup membuat rambut yang hitam berikal melambai dan menggelitik leher Han Han, menyadarkan pemuda ini dari lamunan nikmat yang membuatnya tenggelam. Bokepindo Ia tertawa akan tetapi me­nangis, amat mengharukan ketika suara­nya yang gemetar berkata, “Kuketahui setelah terlambat! “Ngghh… Terus, Koko,” pintanya. Mau memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan,” gerutu Nirahai, lalu mengambil napas dalam-dalam, terus menyelam ke dalam air. Nirahai terus menggeliat untuk yang kesekian kalinya dalam puncak asmara yang berhasil didakinya dengan sempurna, sebelum membiarkan tubuhnya luruh, masuk ke air lagi sebatas leher. Bagi kedua­nya, hal ini merupakan pengalaman per­tama sehingga membuat mereka lupa akan segala dan mabuk oleh manisnya madu asmara, terlupa masa lalu tak peduli masa depan, yang teringat hanya­lah perpaduan kasih, di dalam pondok, di tepi telaga, di antara bunga-bunga yang tumbuh di hutan kecil pinggir telaga. Masih jejaka tulen!!”
Han Han memandang tajam dan berkata agak ketus, “Pergilah, aku mau mengaso!”
Ketika bertemu pandang dengan sinar mata pemuda itu, si wanita kaget dan seperti seekor anjing dipukul dia ter­gesa-gesa pergi dari kamar itu melalui pintu, lupa untuk menggoyang kibulnya seperti biasa!Hari

Gairah Malam Di Episode 323

Related videos