Lidahku tanpa malu-malu lagi mulai menjilati puting dada Parjo yang hitam kecoklatan.Lidah Parjo terus turun ke selangkanganku. “Enggak ah.. Bokepindo Pantatku maju mundur berlawanan arah mengikuti irama tusukannya. Kembali Parjo menggumuliku di sofa empuk itu. Vaginaku mulai mengedut-ngedut dan mataku seolah mulai terbalik menahan nikmat. Aku hanya terpaku di depan mejaku menatap layar monitor yang tetap menyala. Pantatku tidak dapat bergerak karena dicengkeram kedua tangannya yang kokoh. Tubuh bagian bawah kami yang saling menempel menggeliat secara bersamaan. Berkali-kali rambut kemaluan Parjo yang kasar seperti habis dicukur menggaruk-garuk pantatku saat kontolnya melesak ke dalam lubang vaginaku hingga ke pangkalnya. Seolah tak peduli dengan rengekanku, Parjo terus saja bergerak. Terushh.. “Arghh..” Parjo pun melenguh saat mulutku menyedot-nyedot ujung kepala kontolnya yang sudah sangat keras. “Arghh..” Parjo pun melenguh saat mulutku menyedot-nyedot ujung kepala kontolnya yang sudah sangat keras. Geli sekali rasanya saat tangannya yang kasar dengan nakal meremas-remas vaginaku saat membersihkan dengan tissue. Hkkhh” Parjo menggumam saat seluruh kontolnya berhasil masuk ke dalam lubang vaginaku. Salam buat Rio si kecil”. Yang penting bagiku bisa memuaskan imajinasiku, titik! Aku yang tadinya berkata jangan, sekarang meminta Parjo untuk terus!
