“Kalau kamu mau, aku siap bantu. Melihat muka Bram yang tambah panik, Mirna memberanikan diri untuk agresif. Bokepindo Mirna beringsut ke sofa. Jilat dan sedot. Gratis,” kata Sitha, sambil nyengir. Dan sepertinya, Mirna sendiri juga menemukan sisi baru dalam dirinya…. Sana. Sensasinya langsung membuat Mirna mendesah-desah keenakan sambil menjepit kepala Bram dengan kedua pahanya. Hitung-hitung balas budi sama kalian yang udah bantu aku selama ini.”
“…Sebentar. Jangan cuma satu, tapi dua sekalian. Baguslah, pikirnya. “Bagus… kamu udah bisa ngomong kayak mereka,” celetuk Bram, sambil menyodok kemaluan istrinya. Dan Bram merasa masih kuat melanjutkan. Bagaimana kira-kira reaksi Bram. Apa mau terus-terusan? Dia menganggap apa yang dia lakukan itu semacam akting, role-playing, bermain peran. Tapi, yah, kebiasaan lama susah luntur. Yang memberi saran dengan santainya mengambil lagi rokok yang tadi ditinggal lalu meneruskan menyedot batang rokok. Bram lebih tua sedikit. Bram memutar tubuh sambil menarik Mirna sehingga sekarang Mirna membelakangi sofa. Bram melihat itu dan langsung menghardik. Bukan cuma oleh satu orang, tapi banyak. Mirna terbatuk, berusaha mengeluarkan mani Bram dari dalam mulutnya. Dan sepertinya, Mirna sendiri juga menemukan sisi baru dalam dirinya….
