Sesekali aku mengelus-elus rambut Emi yang sedang dalam pelukanku. Sementara aku makin liat meremas dan melumat buah dada Emi.“Haahhh… haahhh.. Bokepindo Disini banyak nyamuk loh ntar.” Kataku.“Ah nyamuk doang, bukan ular. Tapi bed king-size.” Kataku.“Waduh susah juga ya.” Kata Emi.“Kenapa lagi?” Tanyaku heran.“Aku takut pak tidur di kamar sendirian. Gila, umur baru 24, tapi pengalaman dan pandangan seks udah mateng abis. Emi memesan segelas kopi dan hash brown. Abis itu tadi kan diceburin melulu ke pantai sama Desi. Beberapa kali pushup dan sit-up. Bisa jadi sih Emi. Tapi enakan masturbasi sendiri. Kenapa pak?” Tanya Emi.“Kasian kamu banyak nyamuk disini. Mendapat rangsangan di bibir dan penisku, keringatku semakin deras mengalir, sama halnya juga dengan Emi. Tapi sumpah, itu lebih konyol sih daripada takut bakal diperkosa, menurutku ya.“Yah, yaudahlah terserah kalo gitu. Akan tetapi, Novi dan Desi saja yang pergi, karena aku dan Emi masih mengantuk, mungkin efek permainan semalem kali ya. Meeting point nya adalah di McDonalds Pondok Indah Plaza, karena rumah kami berada di Selatan semua, maka kami menetapkan meeting point di Selatan, yang dekat dengan pintu tol jorr. Wow, kaya bule aja, mao sunbathing dia. Wajahnya anggun dan dewasa ketika mulutnya diam.
