Semuanya habis ditelan wanita yang manis tersebut. Dada Viena jauh lebih besar dan montok.“Kok jarang main kesini bang..?”“Lagi sibuk,” jawabku sekenanya, “Oh ya, Mas Irvan kemana..?”“Keluar kota Bang, ada tugas.” kata Viena lagi.Pembicaraan kami cukup akrab, maklum aku dulu sering main kesini. Bokepindo Kemudian kuarahkan senjataku ke wajahnya, terus memukul-mukulkan ke pipinya yang lembut.Suara, “Oouuch.. Pinggulku kutekan sambil membuat gerakan maju-mundur.Cukup lama gerakan ini kulakukan, tapi tak membawa hasil. Dengan tangkas kedua gunung tersebut kuraih dan mempermainkannya.“Ayo Sayang, lakukanlah apa yang kamu suka untukku..!” pintanya.Setelah itu terdengar desahan berat dari mulutnya yang sensual.Remasan kedua tanganku terhenti saat Viena mengangkat pinggulnya, lalu duduk tepat di atas senjataku yang mengeras. Pinggulnya berusaha diliukkan ke arahku, sedangkan kepalanya direbahkan ke pundakku. Sedangkan aku menuju kamar yang sudah disiapkan. Kini wanita tersebut mulai mengambil inisiatif permainan.Tubuhnya yang indah dengan dua buah gunung yang mengantung gemulai telah berada di atasku. Perlahan tapi pasti, batang zakarku yang besar terbenam ke lubang surganya.Tapi karena panjangnya belum seluruhnya dapat masuk. Jantungku mulai berdegup, tapi aku tidak memperdulikannya.Pelan-pelan kuangkat gaun tidur Viena sebatas pinggang, kulepas BH-nya, terus kuraih buah dadanya yang ranum.
>
Camfrog Indonesia – Sensasi Hangat Dan Intim Bersama
Related videos














