Frans yang berbadan tegap dan berambut gondrong itu berdiri dan menyiramkan air pelan-pelan ke wajah Bripda Handayani. Tiba-tiba tanpa disadarinya, sebuah mobil Kijang berkaca gelap memotong jalan dan berhenti di depannya. Bokepindo Handayani pun kembali membuang wajah sambil memejamkan matanya. Sama ketika melumat kemaluan Handayani, kini bibir Handayani pun dilumat dengan rakusnya, dicium, dikulum dan memainkan lidahnya di dalam rongga mulut Handayani.“Hmmph.. jangan di situu.., ough..!” tiba-tiba Handayani menjerit keras, matanya terbelalak dan badannya kembali menegang keras. ampuunn..!” dengan suara yang lemah dan lirih Handayani mencoba untuk meminta belas kasihan dari para pemerkosanya. ahh.. Namun penampilan mereka tidak kalah seram dengan para seniornya, aksi mereka berempat beberapa hari yang lalu adalah memperkosa seorang gadis cantik berusia 15 tahun, siswi SMU yang baru pulang sekolah. Dan kini giliran bibir merah Handayani yang dilumat oleh bibir Frans. Ibu itu sendirian di rumahnya yang besar dan mewah karena ditinggal suaminya untuk urusan bisnis di Singapura.“Ampun Mas, maafkan aku, aku waktu itu terpaksa bersikap begitu.” katanya seolah membela diri. “Aduh.., ampun Bang.. oohh..!” badannya terguncang-guncang keras dan terbanting-banting akibat kerasnya genjotan Frans yang semakin bernafsu.Setelah beberapa menit kemudian badan Frans menegang, kedua tangannya semakin erat mencengkram kepala Handayani, dan akhirnya disertai erangan kenikmatan Frans berejakulasi
>