Sambil menerka arah angin, dinikmatinya pemandangan indah di dalam kamar mandi tersebut.Dini perlahan membuka bikini atasnya, menggantungnya, lalu memperhatikan lagi buah dadanya yang kini tidak ditutupi apa-apa. Bokepindo “Maaf ya, neng-neng. Setelahitu Pratiwi tak sadarkan diri.——————————————————–Di cottage, Ray dan Dini masih membereskan barang-barang dan perbekalan. Siapa pria misterius itu? Dipilin-pilinnya puting susu Dini sambil tangan satunya mengelus perut Dini. Puting susunya yang berwarna pink bergoyang-goyang seirama gerakan buah dadanya. Mereka hanya berpandangan.——————————————————–Ray yang berjalan di hutan, mencari-cari Pratiwi. Pak tua, mengarahkan kemaluannya ke Pratiwi dan crttt crttt kemaluan pak tua memuntahkan sisa isinya ke tubuh Pratiwi. Tubuh mereka masih tanpa tenaga. Dini! Pratiwi menarik tangan Ray dan meletakkannya di buah dadanya sambil mencium bibirnya. Maklum Ray sempat menghabiskan waktu menunggu kedua gadis itu belum pulih dengan membogemi pak tua.“Kalian lebih baik membersihkan tubuh dulu, di sana ada sungai kecil, airnya lumayan bersih. Tangan nakal pria tersebut meraba-raba pantatnya yang montok sambil membopongnya ke dalam hutan. Kulit putihnya menambah kemolekan gundukan ranum tersebut. Pak tua pun mengambil tempat di antara kedua gadis itu.Pak tua itu pun melihat tubuh Pratiwi, mengamati dari rambut, turun ke matanya, bibirnya, leher. Setelah menggantung kedua benda tersebut, Dini menatap tubuhnya, dia selalu mengagumi ukuran dadanya yang besar
