Tangan Adolf lebih kuat mendekapku kencang-kencang sampai aku hampir tidak bisa bernafas. Bokepindo Ternyata yang di belakangku sudah bukan Susan lagi, melainkan Adolf yang sekarang tengah mempermainkan payudaraku dengan seenaknya! Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga. Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Aku baru saja bangun tidur. Dengan sengaja tangan Adolf menyentil puting susuku sebelah kanan sehingga membuatku meringis kesakitan. Di sana sudah banyak bertengger mobil-mobil lain. Apa gerangan yang ia inginkan lagi? Seorang gadis cantik keluar dari ruangan lain, telanjang bulat. Betapa belahan payudaraku sangat lembut dan merangsang ketika mulut Adolf mulai menjamahnya. Nanti dulu, manis!”
Wah, kacau! Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan bersumpah tak akan pernah kembali lagi ke tempat terkutuk itu! Pagi hari. Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain. Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Coba kamu berdiri di sana.”
Aku pun menurut saja dan menuju tempat yang ditunjuk oleh Adolf, di bawah lampu sorot yang cukup terang dan di depan sebuah kamera foto. Ya ampun, ternyata ia adalah cewek Indo yang tadi duduk di sampingku di ruang tunggu.
