“Aauuhh.. Bokepindo Segera kunyalakan motor kesayanganku.“Pegangan ya” kataku. Erangannya semakin tidak jelas..“Aahh.. Erangannya semakin tidak jelas..“Aahh.. Yess.. Baik, bagaimana bila melakukan sex?”Aku puas mengatakannya, akhirnya aku bisa memberinya pelajaran karena mempermainkan perasaanku. Aahh.. “Apa kau benar-benar tak ingat? Aku masih membutuhkannya sih”, timpalku. Saat itu aku membiarkannya meminjam buku itu dulu.Sekarang dia ada di depanku di tempat parkir saat aku hendak menyalakan motorku untuk pulang. “Tunggu Erik, aku mencintaimu!” Jeritnya.Aku terhenti dan berbalik, apa katanya, aneh sekali. Aku sampai terpaku pada wajahnya, apalagi dadanya terus menempel di dadaku. Dengan tangan kanan, aku memegang pangkal paha kirinya, dan dengan tangan kiri aku terus merangsang klitorisnya. Kita baru bersama selama beberapa jam dan kau bilang kau mencintaiku!? Lalu aku meludah beberapa kali ke dalam lubang pembuangannya. Ya ampuun, cantik sekali dia. Lalu aku meludah beberapa kali ke dalam lubang pembuangannya. “Apa kau benar-benar tak ingat? Aku sendirian”
“Hah, jadi kita hanya berdua di sini?” tanyaku penuh selidik.Dia hanya terdiam, bodoh kenapa aku menanyakan hal itu.
>