Karena ini akan mengundang perkelahian antara aku dan Lisa. “Kalo aku ngga sakit pasti Karen dah aku gendong kembali ke kamar. Bokepindo Kupandang wajah-nya sejenak, dan mata kami saling beradu. Aku dengan segera menyalakan pemanas di kamar, agar Karen tidak kedinginan. Sambil pinggul dan pantat-ku bergerak naik turun seakan-akan memompa tubuh-nya. Abis makan, diminum obat-nya. Oh ya, thank you dan sorry yah dah ngrepotin Karen semalem.”, kata-ku lagi.“Husss…ngga perlu bilang sorry. Pada suatu hari, kalo tidak salah saat itu hari Kamis bulan August, pertengahan musim dingin di Australia, aku jatuh sakit. Kini posisi Karen duduk di atas perut-ku. “Ah, kak Ditto bisa aja”, jawab-nya malu-malu. Karen harus double protection nih, ntar kecolongan lagi. Ketika aku beranjak dari tempat tidur, aku terlihat Karen telah mengenakan piyama lengkap dan tertidur sambil dalam posisi duduk bersandar di tempat tidur-ku dengan tv yang masih menyala, tapi film dvd yang diputar telah selesai. “Karen, aku juga sayang Karen. Napas kami mulai memburu. Di sana banyak sekali lagu jaman babe-babe kita masih muda. Tubuh-nya yang hangat begitu terasa disekujur pinggang-ku, dan tercium pula bau harum rambut-nya. Kali ini Karen mengambil posisi diatas.
