Semakin lama gerakanku semakin liar,
“ Ooohh…, Pak ! Bokepindo Wah, mulus juga pahanya, pikirku. Terima kasih ya Pak !” saya memeluk tubuh Mba Ratna dan mencium keningnya. Mba Ratna ambruk menindih tubuhku sementara batang kejantananku masih tetap menancap di memeknya yang hangat. “ Kalau saya berhasil jadi Pegawai Negeri, Mba Ratna mau minta apa?” tanyaku kemudian. Saya sudah tak mampu lagi menopang beban Mba Ratna yang berada di atas tubuhku. “ Hhhhmmm…., Pak Denis mau yang lebih enak lagi?” tanya Mba Ratna menggoda. Kedua tanganku memegang pinggul Mba Ratna untuk mengatur gerakan naik-turunnya. Seolah memberikan tanganku peluang untuk bergerak menelusuri paha bagian dalamnya. “ Habis…, penis Pak Denis guede sih! Bunyi berkecipak semakin terdengar nyaring. Seketika tubuhku lemas, tulang-tulangku seolah rontok. Semakin lama gerakanku semakin liar,
“ Ooohh…, Pak ! Terasa sangat hangat dan nikmat. Saya yakin, kali ini Pak Denis pasti akan bisa jadi Pegawai Negeri.” kata Mba Ratna menjelaskan,
“ Tapi sekarang, biarkan saya bersenang-senang dulu dengan penis Pak Denis yang besar ini!” Mba Ratna mengambil posisi duduk di atas paha saya,
Perlahan-lahan Mba Ratna meraih kejantananku dan membimbingnya menuju ke liang sugawinya yang sudah basah.
