Aahh.. Bokepindo Belum juga aku naik aku mendengar suara orang ngomong,“Paling Mas Bas baru pulang nanti sekitar jam 11 malam. Di atas ranjang pengantinku dua orang yang aku cari ini sedang berasyik masyuk, melepaskan hasrat syahwat birahinya. Pesta 17 Agustus kemarin memang sunguh sukses di kampungku. Indriku nampak begitu menikmati dan larut dalam ulah Pakde Yatno ini. Nampak cakar-cakar Indri sudah siap menghunjamkan kukunya pada punggung Pakde. Dia tak pernah berhenti joging di pagi hari dan sesekali mengangkat barbel untuk merawat ototnya. Apa yang mereka lakukan berdua di dalam rumahku ?Aneh, sakit perutku langsung lenyap. Nampaknya Pakde suka nembak perempuan dari arah belakangnya. Dan tubuh istriku nampak menegang dan kemudian berkejat-kejat. Aku mulai curiga. Aku pikir salah makan apa hari ini. Pakde Yatno adalah tetangga samping kanan rumahku. Indri telah mengeluarkan cadangan lendir birahinya. Aku bayangkan alangkah nikmatnya tidur dengan udara sejuk macam begini sesudah beberapa malam kurang tidur dalam upaya memperebutkan malam final ini.Tiba-tiba, belum juga 1 jam pertandingan berlangsung, aku diserang perut mulas dan harus ke belakang buang air. Tingginya sama dengan tinggi badanku yang 167 cm.
