Adik Tiri Jepangku Tanpa Sensor

Ketika aku mau buang sampah ke bak sampah di depan rumah, saat itu Wildan ada di depan gerbang.Aku mengikutinya ke dlm rumah.“Tumben pagi ini ibu cantik sekali,” katanya sembari tersenyum. “Hallo mama sayang. Bokep indo Okee aku segera tiba. Tubuh ibu lebih sinntal dan lebih berisi dari tubuk Rani,” katanya memujiku.Mungkin sja apa yg dikatakannya itu benar. Dgn kecupan di pipiku dia keluar dan menstarter sepeda motor bebeknya, lalu pergi.Bahagia sekali perasaanku. Bukankah wajar saja pengantin baru dan kemudian seorang isteri memanjakan dirinya kepada suaminya dan suami memberikan kemanjaan kepada isterinya? Benar, tetekklu tdk kencang lagi, tp tdk molor seperti tetek perempuan seusiaku.Kami saling pagut dan saling memuaskan diri. Da… ah. Haruskah…Aku masih mendengar suara sepeda motor Wildan. Mulanya aku risih jg, tp dalam usiaku ke 39 tahun, lama-lama aku menimati desahan nikmat putriku yg entah diapain oleh suaminya Wildan yg memang tampan, gagah, tinggi dan kelihatannya perkasa.Saat suatu pagi Wildan keluar dari kamar madi (hanya kamar tidurku yg meiliki kamar mandi) dia melilitkan handuk di tubuhnya. Seluruh tubuhku, tdk lagi yg menghalangi pemandangan mata, bahkan tdk bisa lagi menghalangi, jika sesuatu menusuk-nusuk kemalauanku.Wildan jg dgn segera melepaskan pakaiannya dan bugil sepertiku.

Adik Tiri Jepangku Tanpa Sensor