Perayaan Panen: Kisah Mesra Kaum Pendatang Dan Pribumi

Tangan kekar Pak Kahar yang memegangi paha gadis itu membelai-belai menikmati kemulusan pahanya, sesekali juga meremasi bongkahan pantatnya. Paha Ivana yang putih mulus yang dulu pernah membuat Imron menelan ludah itupun kini terlihat jelas. Bokepindo Ivana sendiri dapat merasakan hembusan nafas pria itu pada wajahnya, panas dan bau rokok. Pak Kahar memegang buah dada kanan Ivana dan mulutnya langsung melumatnya, tangannya yang satu mengocok-ngocok penisnya sendiri. saya salah menilai Bapak, ternyata Bapak ini binatang !” Ivana benar-benar marah dan matanya mulai berkaca-kaca.“Terserah deh apa kata Non, lagian memang saya seperti itu kok” katanya lagi dengan terkekeh-kekeh “OK lah kalo Non gak mau, ga apa-apa, ga enak kalau terpaksa gitu saya juga, paling dalam waktu dekat ini bakal ada berita heboh, saya permisi deh kalo gitu !” Imron bersiap pergi sambil membawa peralatannya meninggalkan Ivana yang berdiri terpaku dengan pikiran yang kalut. Saat itu juga Ivana mulai merasa celana dalamnya dipeloroti hingga akhirnya lepas dari tubuhnya. “Nikmatin aja Non, jangan ribut, kalau ada yang dateng lagi saya ga tanggung loh !” kata Imron dekat telinganya. “Nikmatin aja Non, jangan ribut, kalau ada yang dateng lagi saya ga tanggung loh !” kata Imron dekat telinganya. Panas sekali hati dan telinga Ivana mendengar penghinaan

Perayaan Panen: Kisah Mesra Kaum Pendatang Dan Pribumi

Related videos