“Kamu jangan macam-macam, Tok!”, ancamnya padaku yang lagi menikmati rokok. Merasa bosan, kuambil rokokku yang selalu tersedia dalam saku jaket dan kusulut sebatang rokok. Bokepindo “Kenapa Mbak mau dimadu?”, tanyaku tambah penasaran. “Dia yang kedua, tapi aku juga cuma istri keduanya, istri pertamanya ada di Jakarta dan mungkin tak tahu mengenai aku. Aku ke Banjarmasin ini juga karena dia mau mengunjungi istri dan anaknya di Jakarta”, jawabnya pelan. Kedua tanganku memegang kedua payudaranya dari belakang badannya. Selesai mengemasi semua berkas dan catatan, kucoba berdiri dan memutar-mutar kepala untuk melemaskan otot leher dan punggung.Kukenakan jaketku dan keluar dari kamar mencari hawa segar. “Buat apa dipikir sekarang, kan masih besok?”, tanyanya lagi. Kupandangi meja disebelahku yang penuh dengan botol-botol aqua, beberapa makanan kecil, dan kantung-kantung plastik yang tak ada isinya.Kupindahkan semua barang diatas meja keatas laci, lalu kubersihkan meja itu. “Terus yang mengantar Mbak ke bus di Balikpapan, suami yang ke berapa?”, tanyaku halus. Getaran klimaksnya seakan menghanyutkan pertahananku hingga akhirnya puncak ledakanku tak dapat kutahan lagi.Kepuasan yang kuperoleh mengantarkanku pada dunia mimpi. Aku suka pemuda seperti itu, cuman terkadang cuekmu sangat keterlaluan. Kubaringkan badanku disebelah kirinya dan kuhadapkan tubuhku kearahnya. Duduk tepat didepan tangan Iswani sudah mulai merapat dengan tubuhku.
>
Gonggongan Ganas Anjing Hitam 5
Related videos









