Firda memandang wajahku dengan wajah pucat. Firda merintih menahan rasa nikmat akibat usapan jariku.“Achh…Liiiinn…enak bangeeeeett….sssshhh…….”aku menceracau menikmati jilatan lidah dan hangatnya mulut Firda saat mengenyot tongkolku. Bokepindo Ngaco kamu, orang Firda lagi numpang dandan di kamarku kok.” Sergahku membela diri.“Trus, kalo emang numpang dandan, ngapain dia diruangan ni, pake bawa celana dalem lagi.” Udah gitu telanjang juga..Hayo!!!” Rika bertanya dengan galak.“Sini liat.” Rika menghampiri Firda dan cepat merebut celana dalam yang dipegang Firda, tanpa perlawanan dari Firda.“Kok basah…?”Rika mengerutkan keningnya. ‘Akku……mmmhhhhh…ssshhh….”“Keluarin sayang….keluarin yang banyak…..”aku berbisik sambil jari tengahku terus mengocok memiawnya, dan jempolku menggesek itilnya yang sudah sangat keras. Sedikit lagi pasti aku memperoleh lebih dari sekedar cunilingis.Tak tahan dengan perlakuan sepiha Firda, kutarik pinggulnya da n buru-buru kulepaskan Cdnya.“Kamu mau ngapain, Ndrew?” Firda protes sambil menghentikan hisapannya. Ternyata CD Firda ketinggalan di kursi yang tadi didudukinya waktu sedang aku jilat memiawnya. Yang kukagumi adalah kulitnya yang sangat-sangat-sangat putih mulus, seperti warna patung lilin. Firda segera membuka kaosnya.Sambil terus berciuman dan meremas pantatnya, kubimbing Firda menuju sofa.
