Tak terasa air matanya mengalir di pipi.“Ada apa sayang?” tanya Papanya sambil terus memompa kontolnya.“Fenty sangat bahagia bisa bersama Papa saat ini,” kata Fenty sambil memeluk erat Papanya.“Fenty sangat sayang Papa,” bisik Fenty.“Papa juga sangat sayang kamu,” kata Papanya.Fenty tersenyum sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan pinggul Papanya. Bokepindo Fenty mengocok pelan kontol Papanya lalu segera mengulumnya. Perasaan Fenty jadi gelisah.Sejak saat itu Fenty secara sadar arau tidak selalu memperhatikan gerak gerik Papanya. Tapi Fenty dengan segera bangkit dan langsung menghisap serta mengocok kontol Papanya sampai akhirnya.. Segera fenty bangkit lalu mengendap mengintip dari lubang kunci. Papanya segera duduk di pinggir ranjang. Nanti Mama tahu,” kata Fenty sambil bangkit dan menarik tangan Papanya ke kamar belakang.Papanya menurut mengikuti Fenty. Nanti Mama tahu,” kata Fenty sambil bangkit dan menarik tangan Papanya ke kamar belakang.Papanya menurut mengikuti Fenty. Lalu salah satu jarinya mulai memainkan kelentit dan lubang memeknya bergantian. Setelah beberapa lama, tubuh Papanya bergetar lalu… Crott! Setelah beberapa menit, telinga Fenty menangkap suara ranjang berderit berulang-ulang. Papa Fenty waktu itu berumur 43 tahun. Tak terasa air matanya mengalir di pipi.“Ada apa sayang?” tanya Papanya sambil terus memompa kontolnya.“Fenty sangat bahagia bisa bersama Papa saat ini,” kata Fenty sambil memeluk erat Papanya.“Fenty sangat sayang
