Vibrator Wanita Untuk Kenikmatan Intim

Wajahnya manis selayaknya orang Jogja, dan yang membuatku betah bermalam di rumahnya adalah “toge pasar” yang menjadi keunggulannya. Bokepindo “Hmm… coba saya cek ya Mbak…”, kataku sembari menurunkan wajah ke selangkangannya. Rupanya selera ayah mengikuti tren selera pria masa kini yang cenderung mencari “susu” yang montok dan goyangan pantat yang bahenol. “Mbak… saya semprot di dalam ya?..” tanyaku basa-basi. Aroma khas vagina masih tertinggal di sana, mengantarkan masturbasiku dengan sabun mandi sampai akhirnya menyemprotkan sperma di dinding kamar mandi. okh…. Pada awalnya, aku sebagai anak sulung, menjadi anaknya yang menentang poligami Ayah. Seperti kebanyakan orang sukses di kotaku, Ayah adalah seorang pengusaha warung makan yang lebih dikenal dengan sebutan Warteg. Wajahnya yang mesum tampak manja. “Oh ya?… “, benar saja, emosi Mama Winda semakin meninggi. Sambil terus menjilat, aku memasukkan jari telunjukku ke liang vaginanya yang sudah terbuka dan basah. Dadaku berdegup kencang, birahiku langsung naik ke ubun-ubun. “Awas kamu kalau main sama Lela…” serunya dengan nada cemburu. Tidak tangung-tanggung, dia membungkus tubuh montoknya yang baru saja kulihat toket brutalnya dengan pakaian muslim, lengkap dengan jilbabnya. Aroma khas vagina masih tertinggal di sana, mengantarkan masturbasiku dengan sabun mandi sampai akhirnya menyemprotkan sperma di dinding kamar mandi.

Vibrator Wanita Untuk Kenikmatan Intim