“Sedikit aja, masak enggak boleh sih Amida” saya merayu.Amida tidak menjawab dengan kata-kata tapi dia tiba-tiba memeluk qu dengan menempelkan tetek ya ke dada qu. Bokepindo Matanya terpejam dan mulutnya mendesah.“Ah… Uhhhh…Masss…Masss….”Amida Croot..| Tangan kiri qu lalu bergerak pindah dari dada turun mengelus pahanya. Enak sekali Mas, Amida kok malah jadi ngantuk” tutur nya,Terlihat Amida sudah sedikit tergoda dengan trik pada saat saya mainkan.” Yauda, gk papa kalau kamu mau sambil tiduran, Mas pijitin keseluruhan deh”dan saya menawarkan jasa grati kepada Amida. “Enggak boleh…?” katanya sambil tersenyum manis. Dan kini terpampang kedua payudara nya yang dilapisi Bra Putih. ” Ini Lho Mas…Tangannya jadi pegel, dari tadi nulis melulu sih..”??? Tapi Amida tidak berusaha menghindar dari ke bringasan qu.“Amida… Kamu sangat menawan sekali,” ocehan qu.Amida hanya berdiri terdiam saja. Semakin erat dan erat… lalu saya dorong kuat pantat qu kedepan dan tangan qu mendorong panta nya kuat kuat. “Selama ini Amida hanya baca –baca aja dan membayangkan aja… Gimana bentuknya..”Pantas, piker qu sedikit aneh, karena sejak dari tadi Amida tidak berusaha untuk menghindar atau melawan saat aku kerjain, rupanya dia penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang rudal lelaki dan membuktikan kebenaran cerita dari novel yang dia baca.“Apa semua bentuk rudal laki
