Kepala penis itu berkali-kali menyentuh dinding kerongkonganku. emmphh.. Bokepindo terus Tar.. Sisa-sisa sperma yang menempel di jariku kujilati sampai habis. Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku yang halus tanpa jerawat sampai wajahku basah oleh liurnya.“Gua ga tahan lagi jo, sini gua emut yang punya lu” kataku. terus Tar.. Setelah mencapai orgasme yang cukup panjang, tubuhku berkeringat, mereka agaknya mengerti keadaanku dan menghentikan kegiatannya.“Neng, boleh ga Bapak masukin anu Bapak ke itunya Neng?” tanya Pak Slamet lembut. ternyata mereka mengikutiku dan memaksa ikut mandi bersama. Setelah melepas anting yang terakhir menempel di tubuhku, aku langsung terjun ke kolam.Aahh.. “Ah.. Pak Slamet melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku agar aku tidak terlalu ribut.Hal itu berlangsung sekitar 20 menit lamanya sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluk Pak Slamet erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya. “Neng, Bapak masukin sekarang aja yah, udah ga tahan daritadi belum rasain itunya Neng” kata Pak Slamet mengambil posisi berlutut di depanku. Pak cepet masukin dong, udah kebelet nih!” desahku tak tertahankan.
