Astaga, pikirku, aku lupa mengembalikan.“Kak.. Bokepindo Sesekali kuarahkan tanganku ke buah dada kakakku yang ukurannya hampir sama besarnya dengan punya Agnes. Sampai di rumah, suasananya sepi. uhh!” desahku.“Uhh.. Agnes bertanya kepada kakakku, “Dari mana, Li?”“Ini beli jus di warung.”Agnes terus bertanya kepada kakakku, “LI, adikmu ini mbok diajak nonton sekalian, biar bisa dipraktekin.. creett.. belum sih, aku cuma pinjem bentar dari temen?” kataku.Tiba-tiba kakakku muncul. belum sih, aku cuma pinjem bentar dari temen?” kataku.Tiba-tiba kakakku muncul. Masak aku cuma liat doank.”“I..ya deh, yuk Ro kita pindah.. Agnes dengan gerakan maju mundurnya membuat aku keenakkan. “Eh.. Sesekali kuarahkan tanganku ke buah dada kakakku yang ukurannya hampir sama besarnya dengan punya Agnes. ayo deh,” jawabku.Begitu aku mau kencing, Agnes langsung mengelus burungku dari belakang. Mbak seperti itu ya posisinya?” pintaku.“Oke deh,” jawab Agnes.Nah sekarang giliran kamu, Nes, pikirku. uhh!” desahku.“Uhh.. Baru saja aku mau mencari kunci pintu, kakak perempuanku Lia, 20 tahun, membukakan pintu.“Ngga kuliah to Mbak?” tanyaku.“Ngga, ada temenku tuh yang datang.” jawab Kak Lia santai.Waktu aku masuk ke ruang tamu, kulihat teman kakakku, Agnes, sedang nonton TV.
