Ai Ling menjerit kesakitan dan darah langsung mengalir di susunya. Bokepindo Ia akhirnya sadar, menangis sesenggukan dan berusaha meronta walau tangannya terikat. Kali ini kupukul ia kuat-kuat sampai ia pingsan dan memudahkanku untuk memasang anting-anting kedua. Kupukuli dada, perut dan mukanya hingga ia jatuh lemas dengan muka sembab. Pantas ia merasakan sakit yang amat sangat, itu karena aku menembus selaput daranya dengan paksa. Aku semakin bernafsu melihatnya dan ia memberontak berusaha lari lagi. Putingnya yang beranting-anting kuisap, kusedot seluruh darah yang tersisa. Kemudian kufoto ia dengan kamera yang sudah kupersiapkan sebanyak 1 rol film dari berbagai posisi. Kali ini kutancapkan dalam-dalam dan kupompa ia sekuat-kuatnya. Rencana itu berjalan sukses, satpam yang menjaga pintu gerbang kampus tidak curiga begitu mobil kami lewat. Kulitnya yang putih mulus tampak memerah dan Ai Ling sudah setengah sadar, yang jelas ia tak bisa bangkit lagi.Dari tasku kukeluarkan dua anting-anting berbentuk ring dan salah satunya kutindikkan ke puting payudara Ai Ling. Lu jangan macem-macem ya kalo masih pengin hidup! Kucuci cetak foto itu dan kutunjukkan ke Ai Ling tiga hari kemudian pada saat ia masuk kuliah.
