Dimulai dengan kejadian undangan pesta pernikahan kawanku.“Kringggg… kringggg…” dering telpon rumahku berbunyi. Dihisapnya dan dijilatinya putingku yang sudah mengeras. Bokepindo Setelah saling menukar nomer telpon, kami pun berpisah. Langsung kutarik ikat pinggangnya dan kulepaskan pengail dan resletingnya. “Aacchhh… nikmat sekali…” desahku kepadanya yang kali ini diikuti dengan tercapainya orgasmeku.Goyangan pinggulnya yang mendesakku hingga terhimpit dipojokan lift semakin menggebu-gebu dengan gerakan keluar masuk yang semakin lama semakin cepat. Tidak lama kemudian, suamiku dan Surya terlibat pembicaraan yang seru soal bisnis mereka. Ketika aku kembali ke tempat duduk, suamiku bertanya kenapa aku lama. Malamnya, aku banyak tersenyum-senyum sendiri karena masih mengingat kejadian yang begitu indah dan menggairahkan bersama dengan Surya di lift tadi.TAMAT Rupanya Surya memang tidak bermaksud turun, dia segera berlari ke lift ketika dia melihatku berjalan keluar ruangan. Iramanya pun semakin tidak beraturan karena kami melakukan dengan posisi berdiri dan aku bersandar pada pojokan dinding lift. Setelah saling menukar nomer telpon, kami pun berpisah. Jantungku berdegup makin kencang. Setelah saling menukar nomer telpon, kami pun berpisah. Dihisapnya dan dijilatinya putingku yang sudah mengeras. Dipermainkannya putingku dengan lidahnya yang nakal. Apalagi ketika Surya mendekatiku dan mengatakan kalau penampilanku sangat cantik malam ini.Malam itu aku mengenakan terusan berwarna merah menyala dengan bagian punggung
