Kami saling bergoyang, hingga tempat tidur pun terasa mau runtuh dan berderit-derit. “Boleh pijat sama dia Mbak?” tanyaku lagi. Bokepindo Tiba-tiba saja petugas hotel memanggilku.“Maaf Pak Anto ya? Buka dari depan,” Wati berbisik.Rupanya model BH-nya dengan kancing di depan. Ia lebih banyak pasrah dan hanya mengimbangi saja. Kumohon please ayo.. Mungkin cocok juga aku jadi filsuf, pikirku begitu sadar dari lamunanku.Kulihat jam dinding menunjukkan pukul delapan kurang sepuluh menit. Wati mengusap-usap dadaku.“Badanmu bagus Mas, dadanya diurut ya?”
“Nggak usah, tanganku aja deh diurut,” kataku.Ia duduk di sampingku dengan kaki menggantung di samping ranjang. Ada kotak “25” yang sudah kosong.Tidak lama kemudian gadis pemijat yang kupesan sudah muncul. crek.. crek.. Pilihanku biasanya berdasarkan feeling saja.Pada saat lihat-lihat foto, ada wanita yang masuk. Ia berdiri dan melepaskan celana panjangnya. Rasa hangat menjalari tubuhku. Maklum adiknya juga lagi nggak fit,” komentarnya agak ngeres.Lagi-lagi tebakannya benar. Lumayan. Siapa tahu dapat massage girl yang oke, setelah dipijat nanti gantian kita yang memijatnya.Seperti biasa begitu masuk di ruang depan aku disodori foto-foto close up yang cantiknya mengalahkan artis.
