Tiap malam aku dan Mamat berkumpul di pos ronda yang sudah tidak difungsikan, menghabiskan bir dan rokok yang kami beli dari uang yang kami sisihkan. “Jangan malam-malam ya…” pesan ibunya sebelum kami berangkat.Aku pun sangat senang sekali bisa mengajak Rianti jalan-jalan. Bokepindo Hingga sampai di kios tambal ban, aku mendengar kabar yang tidak menyenangkan dari Mamat. Kami mondar-mandir di depan gerbang sambil memandangi satu per satu mahasiswa yang keluar, kami tidak mau Rianti terlewat.“RIANTIII!!!!….” teriakku ketika melihat Rianti yang berjalan keluar gerbang, cepat-cepat ku hampiri dan kutarik tangannya agar dia tidak menghindariku lagi. Dini masih terus menangis, sesekali aku menampar pipinya ketika ia merasa jijik dan melepas kulumannya. Emosiku meluap-luap, dengan membabi buta ku tampar juga kedua buah susunya yang baru saja ‘matang’ itu, ku tarik celana dalam nya hingga lepas, hingga terpampang garis vaginanya dengan dikelilingi bulu yang masih jarang-jarang. Dini kaget sekali dan terjatuh ketika bra nya terlepas dari tubuhnya, ia berusaha menutupi susu nya dengan kedua tangannya. Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 22:00 seharusnya mahasiswa sudah pulang. “Tapi aku tidak menyukaimu!!!” Rianti malah berjalan menjauhiku. Maka aku minta Mamat mencari info lagi, dan tidak sia-sia, besok Rianti akan berangkat jam empat sore ke kuliah.
>
Gadis India Seksi Digoyang
Related videos









