Dalam hari-hari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng. Bokep indo Penny’ku sepanjang perjalanan di Taxi itu. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. “Maaf” katanya. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium “Anisa”. Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. wow…Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Kami bergumul dan bergumul lagi. “Jahat kamu ?!” kata Anisa seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Penny’ku sepanjang perjalanan di Taxi itu. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Anisa tetap mengocok-ngocoknya. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Penny’ku dalam-dalam. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Anisa Maharani, persis nama Anisa.
