“Ahh!” PLAKK! Bokepindo Gedung tempat Umi bekerja adalah kantor pusat suatu perusahaan besar yang bonafid. Mungkin dia hanya keluar sebentar untuk ke toilet. Jangan Pak! Di koridor menuju ruang-ruang kantor, Umi sempat berkaca di satu cermin besar yang menjadi hiasan dinding.Menurutnya penampilannya masih lumayan—walaupun orang lain bakal menganggap rias wajahnya ketebalan untuk seorang petugas cleaning service. Tidak ada orang—Umi agak kecewa, tidak ada kesempatan menggoda karyawan yang sedang lembur di sana.Sepertinya malam ini dia cuma berkesempatan berkencan dengan sapu dan alat pel. Yang jelas, efeknya jadi lumayan dahsyat buat Umi. Kamu tadi juga mau sendiri, kan! Dia terus melengkapi laporannya, walaupun dia tidak bekerja dengan penuh konsentrasi seperti tadi lagi. Kau siapa!? Yang jelas, efeknya jadi lumayan dahsyat buat Umi. Apa kau tahu aku pusing seharian bikin laporan itu! Bunyi yang sama beberapa saat kemudian berulang beberapa kali selagi Pak Ramses mengemplangi pantat Umi.PLAKK! Kau siapa!? Dia terus melengkapi laporannya, walaupun dia tidak bekerja dengan penuh konsentrasi seperti tadi lagi. “Perempuan tolol, bikin repot aku saja kau ini!”“Maaf Pak… maaf… biar saya ganti kerugian Bapak… berapapun saya akan ganti…”“Tolol!
