Phoenix and Mick rush back to the wedding hall, arriving too late. Everyone’s gone but the officiant, Damon Dice. Bokepindo Phoenix and Mick decide to get married anyway. When Damon asks if he can have a private chat with Phoenix first, she’s confused but agrees. Damon tries to dissuade Phoenix from marrying Mick and starts making moves on her, turning her on and igniting her inner slut who’s hesitant to be tied down. However, Mick, who has been sneakily spying on them from the start, intervenes. He doesn’t mind Damon fucking around with Phoenix, as long as he can still marry her. The groom demonstrates his selflessness by letting Phoenix and Damon fuck freely before joining in on the action and treating his wife-to-be to the double penetration action she craves.
Kusapukan mataku ke pelosok lobby, namun tak kulihat juga tampangnya, hingga kurasakan colekan di pundakku dari belakang. Siraman air hangat yang membasahi tubuhku sangat menyegarkan dan menghilangkan rasa penat setelah seharian bekerja melayani 2 tamu. Tak ada pilihan, Lita bisa keluar setiap saat sementara aku masih harus merapikan pakaian yang agak awut awutan, terpaksa kutelan spermanya. Justru lebih banyak rute Airport-Hotel-Airport tanpa tahu yang namanya Monas dimana, apalagi Ancol atau Taman Mini. Hampir semua penis itu memenuhi mulutku, karena memang tidak besar, bahkan jauh bila dibandingkan punya Dody barusan. Ternyata Lita tidak langsung keluar, sehingga masih ada waktu bagi Pak Jacky untuk kembali mem-briefing aku skenarionya. Tak lama kemudian mereka keluar, Jacky sudah mengenakan piyama. Dua kali kudapatkan orgasme darinya ketika akhirnya Dody menumpahkan spermanya memenuhi vaginaku, entah berapa denyutan kurasakan melanda kuat didalam, hanya kenikmatan dan kenikmatan yang kurasa.Tanpa mempedulikan aku yang tengah mengerang dalam lautan kenikmatan, dengan kasarnya dia menarik keluar penisnya, bergeser ke arah kepala lalu menyapukannya ke wajahku. Meski beberapa kali aku menginap di Jakarta, belum pernah aku ke diskotik sendirian, selalu ada yang menemani dan selalu baru bisa tidur selepas pukul 3 pagi karena masih harus menyelesaikan “kewajiban”.
