Rame-rame!??Oooh? ? Bokepindo Aku lekas-lekas berlalu meninggalkannya, padahal sejujurnya saat itu aku ingin sekali menyergap tubuh montoknya yang merangsang.Sengaja aku mengurung diri di dalam kamar sesudah itu. ?Jangan-jangan malah senang, karena memang itu yang dia harapkan…? Imah nggak tahan???Kamu mau yang lebih enak, kan???Ya mau, dong?? Kurang ajar, pikirku, anak ini tahu betul dia punya tubuh indah. Entah bagaimana, ada desir-desir aneh di dadaku, terlebih lagi ketika kami beradu pandang dan dia mengulum senyum sembari menunduk. Aku lekas-lekas berlalu menuju kamar mandi.Sehabis mandi, kudapati Imah sudah berganti pakaian, kembali mengenakan baju longgar dan sopan seperti kemarin. Kuteguk liurku berulang-ulang sambil mengatur nafas. Rame-rame!??Oooh? Selintas aku teringat pesan istriku, tapi kenyataannya aku membiarkan Imah berpakaian seperti itu terus. tanyaku.?Enak banget, Pak? Aku tak peduli. Sesekali mulutku merayap-rayap menciumi permukaan perut, pusar dan turun mendekati selangkangannya.Imah mulai merintih dan meracau, sementara tangannya mulai berani meraba batang kemaluanku yang telah menegang sedari tadi. Rame-rame!??Oooh? Aku jadi semakin nekad.?Kalau sama saya nggak serem?? Imah memintaku mematikan lampu kamar, tapi aku menolak. Babu manis itu tersenyum.Entah siapa yang memulai, tahu-tahu kami sudah berciuman. Hanya beberapa hari setelah istriku kembali dari luar negeri, Imah minta berhenti.
