cuma yang aku perhatikan, Rikha agak tersipu-sipu menjawab pertanyaanku, dan dia tidak berani menatapku secara langsung, malah sepertinya menunduk terus. Tubuhku rasanya nikmat sekali beberapa saat, lalu terasa lemas dan sepertinya aku merasa bersalah telah melakukannya. Bokepindo Hmm, betapa cantiknya dia, pikirku.Merasa ada kesempatan, segera kuarahkan tangan kananku pelan-pelan ke tangan kirinya, lalu kugenggam dan kuremas pelan-pelan. Terus akhirnya Mas Mahen telepon taksi, beberapa menit kemudian datang, lalu kami ke tempat kos Mitha dulu untuk menjemput Mitha. Aku baru bisa tidur sekitar jam 2 pagi, entahlah, membayangkan macam-macam,,,,,,,,,,,,,,,,, Wah, nekat juga ini anak, pikirku.Taksi kami langsung meluncur ke Graha Residen, di sana ada kolam renangnya yang cukup besar dan ramai, termasuk para turis. Aku menatapnya, lalu aku tersenyum. Kuhisap-hisap dan kujilati bagian dalam lubangnya. Matanya terbuka, tatap matanya serasa seperti bertanya-tanya. Aku tidak percaya ah.., Kamu kan cantik.., pasti banyak cowok yang ngelirik kamu..”Rupanya dia agak GR juga dengan pujianku, lalu sambil ketawa lirih dia cuma bilang, “Ah kamu..”.“Iya bener lhoh..”Dia diam sebentar, lalu dia menoleh ke arahku, dan mulai memandangku. Tahan ya..”, Aku terdiam sebentar, menunggu agar sakitnya hilang, lalu mulai kumasukkan lebih dalam lagi pelan-pelan.“Rikha, masih sakit..?”.“Iya.., tapi sudah agak.., ahh..”, Pelan-pelan sekali kumaju-mundurkan penisku di dalam vaginanya.
