Di sana kami terdiam,
mendengarkan ombak, begitu istilah Diana tadi. Bokepindo Setelah pagi, baruaku mengantarnya pulang. Tanpa
sadar aku raih wajahnya, dengan sangat perlahanlahan kudekatkan wajahku
ke wajahnya, aku cium bibirnya, lalu aku tarik lagi wajahku agak
menjauh. Katanya,
tubuhnya doyong ke arahku, melingkarkan lengan ke bahuku, dadanya
menempel di pangkal tangan kiriku. Ngantuk. Kutekan lagi batang kemaluanku, kurasakan di ujung kemaluanku ada
yang mengganjal, kuperhatikan batang kemaluanku, ternyata sudah masuk
tiga perempat kedalam lubang kemaluan Diana.Aku coba untuk menekan lebih jauh
lagi, ternyata sudah mentok, kesimpulannya, batang kemaluanku hanya
dapat masuk tiga perempat lebih sedikit ke dalam lubang kemaluan Diana. Tanganku memegang dadanya, meremasnya dari balik kaos tipis dan bhnya.Sesaat kemudian kaos itu telah kubuka. Dengan lagak dan gaya masingmasing mereka berpose.Kenapa sudah ada di sini, sih? Begadang?Nggak deh. Sumpah, sampai sekarang aku tak pernah pacaran sama cowok. Aku mainkan lidahku di puting kedua
buah dadanya yang mulai mengeras. Sampai pagi?.Iya, demi ____ (nama partai), kami rela begadang semalaman.Hebat.Mas di sini aja, Mas. Katanya menghembuskan asap putih dari mulutnya.NgapainLihat laut, ngedengerin ombak, ngapain aja deh. Pusing ah mikirinnya.Usianya baru 17 tahun, tapi tidak mendaftar pemilu tahun ini. Celana dalamnya yang berwarna hitam, menerawangkan
bulubulu halus yang ada di situ. katanya kepadaku.Iya.Wawancarai kita dong, Salah seorang temannya nyeletuk.Emang mau?.Tentu dong. Gak ada yang
>