Jilatan lidahnya semakin sensasional dengan menurun hingga ke pangkal kemaluanku. Kulitnya putih bersih, pantatnya berisi, bodynya kencang dan ramping. Bokepindo aku keluar ya”, kataku. “Ahh enak sekali Ndy”, ntah sudah berapa kali kata-kata ini diucapkannya.Mr.Happy ku yang belum terpuaskan semakin bergejolak disasarannya. Lama kami bereksplorasi saling merangsang. “Ayo sama-sama aku juga mau”, balasnya disela erangan kenikmatannya. Bu Nita yang lagi merem menikmati siraman air dari shower di payudara nya kaget ketika kupeluk dari belakang. Wow, aku tersedak melihat pemandangan didepanku. Gantian aku merangkai kenikmatan buat Bu Meli, kusibakkan rambut-rambut halus yang tertata rapi dan kusentuh labia mayonaisenya dengan ujung lidah. Walaupun cantik, tapi banyak karyawan yang tidak menyukainya karena selain keras, sombong dan terkadang suka cuek. upss mana mungkin Bu Nita mau tidur dengan aku. Kurasakan spermaku menyemprot dalam sekali dan Bu Nita tersentak menerima muntahan lahar panas Mr. “Enak Ndy, aku bener-bener nafsu sama kamu. Blasernya kulempar ke kursi, kemeja putihnya kubuka perlahan lalu celana panjangnya. Tapi kita jangan pergi bareng, nggak enak sama teman kantor. Kalau karyawan lain ketakutan dipanggil menghadap sama Bu Nita, aku malah selalu berharap dipanggil.
