Setelah beberapa saat tangan kanannya masih pasif, maka kubimbing tangannya untuk mengelus elus penisku, walaupun agak alot akhirnya dia mau mengelus penisku, meremas bahkan mengocoknya. Nafasnya makin memburu sementara dia terlihat berusaha untuk menahan gerakan pinggulnya, yang kadang kadang terangkat, kadang mengeser kekiri kanan sedikit. Bokepindo Ketika kocokkannya makin cepat, aku tidak tahan lagi dan muncratlah lahar maniku kewajahnya. Kali ini Aku akan menceritakan Cerita Sex Terbaru saat diriku meniduri Mertuaku karna tidur diranhang yang sempit. Agak lama kami saling meremas, mengelus, mengocok dan makin lama cepat, sampai kurasakan dia sudah mendekati puncaknya, mertuakan membuka matanya, dipandanginya wajahku erat erat, kerut dahinya menegang dan beberapa detik kemudian dia menghentakkan kepalanya menengadah kebelakang. “Enak Bu?” “He eh, dikocok koyo ngono tempikku keri, wis cukup Ton, manukmu blesekno sin jero..” “Sekedap malih Bu, taksih eco ngaten, keri sekedik sekedik” “Wis wis, aku wis ora tahan meneh, blesekno sih jero meneh Ton oohh.. Mau tahu kelanjutan ceritanya? Tiba tiba aku dikejutkan oleh gerakan mengedut pada bokongnya sekali, dan pada saat yang sama dengkurnya berhenti. Sehingga terpaksa aku menggeser ke ditengah walaupun sebenarnya aku risih, tetapi karena mungkin telalu capai, aku segera tidur terlebih dahulu.Aku terjaga pukul 2.00 malam, layar TV sudah mati.
