Malam Panas Bersama Hijabers Pesta Empat Sekawan

Kantorku tidak lama lagi kelihatan di kelokandepan, kurang lebih 100 meter lagi. Si Junior tibatiba juga ikutikutan ciut.Tetapi, aku harus berani. Bokep indo Ia cukup lama bermainmaindi perut. Saya bisa masuk angin. ujarku sekenanya.Aku dibimbing ke sebuah ruangan. Tidak akan hadir kesempatan ketiga. Kali ini dengan telapaktangan. Ah apa saja. Toh masih ada hariesok.Aku bergegas naik angkot yang melintas. Kesempatan tidak akan datangdua kali. Alamak.., jauhnya. Membuatku tidakberani. Angin menerobos dari jendela.Masih ada waktu bebas dua jam. Menantang dengan mata genit sambilmendekati pintu salon. Apakah suarakumengganggu ketenangan mereka?Pelanpelan suaranya kan bisa Dek, sang supirmenggerutu sambil memberikan kembalian.Aku membalik arah lalu berjalan cepat, penuh semangat.Satu dua, satu dua. Ia tidak bercerita apaapa. Ya nggak apaapa, katanya menjawab telepon.Siapa Mbak..? Betulbetul keras. Apakah suarakumengganggu ketenangan mereka?Pelanpelan suaranya kan bisa Dek, sang supirmenggerutu sambil memberikan kembalian.Aku membalik arah lalu berjalan cepat, penuh semangat.Satu dua, satu dua. Lihat saja ia sudah separuh berlutut mengarahpada Junior. Akupun segan memulai cerita. Nafasnya tercium hidungku. Tapi mengelapdengan handuk hangat sisasisa cream pijit yang masihmenempel di tubuhku. Nafasnya tercium hidungku. Sial. Sial. Nampak ada perubahan besar pada Wien. Junior berdenyutdenyut. Makin lama makin jelas. Napasnyatersengal. Sudah tiga tahun, benda ini tak kurasakan Sayang.Aku hanya main dengan tangan.

Malam Panas Bersama Hijabers Pesta Empat Sekawan

Related videos